Selasa, 11 November 2008
Pernikahan
dari tanggungjawab orang tua yang mengampu
menjadi tanggungjawab hidup mandiri
Kehidupan pernikahan itu...
bukanlah sekedar keharuan ketika pemberkatan nikah atau akad nikah
dan hingar bingar pesta nya
bukan...kehidupan pernikahan justru dimulai ketika pesta usai
Sejoli yang menikah...harus memiliki persediaan maaf yang tak terbatas
karena kita hidup dengan seseorang yang sama dengan kita...belum sempurna
yang masih mungkin mengulang-ulang kesalahan yang sama
Hidupnya cinta pernikahan...adalah ketika masing-masing pihak
menerima pasangannya apa adanya
karena sebelum bertemu dan menikah tiap-tiap orang sudah dibentuk melalui latar belakang budaya dan kebiasaan yang akhirnya memberikan pola pikir yang berbeda
Menjaga api cinta pernikahan...bukanlah sekedar menciptakan waktu-waktu romantis
bukan sekedar menghabiskan uang untuk bulan madu ke dua..bukan
menjaga api cinta pernikahan adalah dengan sujud syukur dan doa-doa kita kepadaNYA
yang sudah mempertemukan dan mempersatukan cinta kita dalam ridhoNYA
hanya dengan hidup intim dengan TUHAN, maka keintiman suami istri akan terus terjaga
mampu atasi segala goda, dan mampu mengalahkan segala coba yang menghadang
---------------
didedikasikan untuk temanku yg akan menikah 4 Desember 2008
Eko dan Ratna
---------------
Minggu, 19 Oktober 2008
Penjahat Kelamin
- Laki-laki yang berselingkuh dengan alasan ingin variasi urusan ranjang, atau..
- Laki-laki yang meninggalkan isterinya karena istrinya sakit dan tak bisa berbuat banyak dalam urusan sex?
- Laki-laki yang menikah lagi (secara diam-diam) karena terlanjur menghamili anak orang? Padahal di benua lain, sang istri dengan setia menunggunya, mendoakannya, dan terus menjaga kehormatannya?
- Laki-laki yang mencari daun muda karena sang isteri sudah beranjak tua dan tak semenarik ketika mereka berpacaran?
- Laki-laki yang pergi ke rumah pelacuran dan menularkan penyakit kepada isteri yang tidak tau apa-apa?
- Laki-laki yang atas nama Kepuasan, Keperkasaan, dan Kegagahan ingin mencoba banyak gaya, variasi , bahkan pasangan..lantas tak mempedulikan pendampingnya yang tenggelam dalam sedu sedan?
-Laki-laki yang meninggalkan isterinya demi segumpal daging mengkal nan nikmat di pemandangan mata?
-Laki-laki yang dalam banyak hal beralasan untuk mengkhianati ikrar suci dihadapan penghulu, pendeta, dan para saksi-saksi TUHAN?
Hm...rasanya cuma satu nama yang paling tepat untuk diberikan ... yaitu : PENJAHAT KELAMIN
Aku bukanlah penganut freelife or freesex..bukan..tapi kalo aku harus memilih lebih menghargai siapa...Aku masih bisa memaklumi dan menghargai seorang pelacur yang menjajakan diri untuk kebutuhan anaknya, daripada laki-laki yang pergi ke rumah pelacuran hanya untuk kepuasan kelaminnya
---------
ketika seorang pemimpin mengaku khilaf, dan melakukan hal yang mengecewakan
---------
Senin, 25 Agustus 2008
My 2nd Wedding Anniversary (26 August 2008)
Sebagai pasangan suami istri kami terus belajar untuk saling mengenal, mengerti, dan memahami satu dengan yang lain. Sebagai anak Tuhan, kami terus belajar dan berusaha menjaga janji Kudus yang pernah kami ucapkan di depan para saksi dan jemaat Allah. Sebagai orang tua kami harus terus belajar untuk menemukan formula yang alkitabiah dalam kami mengasuh kedua anak kami.
Yah..Belajar. Adalah kata wajib yang hendaknya dimiliki oleh seluruh pasangan di dunia ini, karena setiap pasangan suami istri dilahirkan dengan latar belakang dan keluarga yang berbeda, yang praktis akan membentuk pola pikir dan prinsip yang berbeda pula. Hanya dengan KASIH maka setiap perbedaan bisa disatukan.
Untuk saat ini, aku ingin berterima kasih kepada TUHAN, untuk :
seorang suami yang begitu menyayangiku. Dia selalu membuatku merasa cantik, sekalipun aku tidak seperti Dian Sastro..hehee..Dia tidak pernah menuntutku menjadi orang lain, dia tidak pernah menuntut aku selangsing model dan peragawati. Dia selalu menginginkan aku bagaimana pun keadaanku. BAhkan kekurangan fisikku sebagai akibat proses mengandung dan melahirkan anak kami, tak dilihatnya sebagai kekurangan, tetapi sebagai medali kebanggaan. Wow...sungguh aku berterima kasih untuk laki-laki yang telah kau bawa kepadaku ini.
Pa...makasih sudah memperlakukan aku sebagai seorang wanita yang sangat istimewa
Doa kami....biarlah Engkau senantiasa memperbarui cinta kasih kami, memampukan kami untuk tetap setia dan takut akan engkau.
Selasa, 19 Agustus 2008
Kisah Temanku
Kamis, 14 Agustus 2008
Istilah-istialah SEX
hubungan sex antara suami istri disebut BERSETUBUH,
hubungan sex antara seseorang yang sudah menikah dengan bukan suami atau istrinya disebut selingkuh, hubungan sex dengan seorang penjaja sex disebut melacur,
hubungan sex dengan orang yang tidak mau namanya memperkosa,
hubungan sex sambil disiksa atau menyiksa namanya sadomasokis,
hubungan sex antara kaum sejenis disebut homoseksual,
hubungan sex dengan mayat disebut nekropilia,
hubungan sex antara saudara disebut inces,
hubungan sex antara orang dewasa dengan anak-anak disebut pedopilia,
hubungan sex antara manusia dengan binatang disebut bestialiti,
hubungan sex antara manusia dengan benda (boneka, dll) disebut fetisis,
hubungan sex dengan setan dalam mimpi disebut Inkubus,
hubungan sex dengan diri sendiri disebut masturbasi. Dari sekian jenis hubungan SEX, hanya ada satu yang berkenan di hadapan Tuhan yaitu BERSETUBUH.
diambil dari : blognya hai hai di sabdaspace
uhh...pembahasan yang tak akan membosankan sepanjang masa
Kamis, 03 April 2008
Kebahagiaan Itu....
Minggu, 23 Maret 2008
Kue Ultah Yang Pertama
Kamis, 28 Februari 2008
Untuk Yang Ini, aku mohoon Tuhan..........
1Pe 3:7 Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.
Sungguh aku berterima kasih, karena Engkau memperhatikan kehidupan rumah tangga kami. Bahkan ada jaminan bagi para isteri. Engkau bahkan rela membangun tembok tinggi bagi doa suami-suami yang menyakiti hati isterinya.
Aku mencintainya dengan segenap hati dan setulus jiwaku. Jadi aku mohon dengan sangat, sekalipun saat ini aku masih bersedih dengan apa yang kami bicarakan tadi malam....janganlah kau timpakan kemalangan kepada suamiku. Tetaplah Engkau membentengi dia dengan pagar kasihMU. Tetaplah Engkau menaburi berkat dalam setiap usahanya. Tetaplah Kau beri dia keberuntungan dalam segala hal yang dia kerjakan hari ini.
Jangan membuang mukamu darinya, Tuhan. Sekalipun hingga saat ini air mataku masih tercurah karena terluka. Jangan menutup telingamu atas doa-doanya hari ini.. Aku mohon dengan sangat...
Karena kalau dia terluka, kalau dia celaka, kalau dia bersedih.............hal itupun akan terjadi padaku. Ingatlah.. bahwa aku dan dia sudah menjadi satu. Jadi apapun yang dia rasakan, pasti aku rasakan.
Kau tak ingin aku menangis lagi bukan?
Tolonglah aku untuk bisa mencintainya dengan cara yang dia suka, bukan semata-mata yang membuatku suka. Karena perkawinan adalah pelajaran seumur hidup, jadi.. jangan berhenti untuk menjadi GURU dan PENASIHAT bagi kami berdua.
============================================================
ketika bahasa cintaku tak dipahaminya, dan ketika aku mencari cara mencintai yang dia suka bukan yang aku suka
Selasa, 19 Februari 2008
Menangis Bersama
Tak ada yang bisa kami andalkan. Yang kami miliki tinggallah keyakinan pada TUHAN. Keyakinan yang mengatakan bahwa kehidupan kami akan terus naik dan bukan turun. Keyakinan bahwa semua masalah ini akan berakhir dan teratasi dengan baik.
Malam itu kami hanya sanggup berpelukan sambil menangis bersama.
Senin, 11 Februari 2008
Masihkah kita?
Minggu, 20 Januari 2008
Mama Dei
Sekalipun beliau bukanlah wanita karier dengan segala titelnya, tapi ada banyak hal unik dan penting yang bisa aku pelajari dari pribadi beliau. Sebagai seorang ibu, beliau sangat menyayangi putra-putranya. Terasa sekali bahwasanya dalam berbagai kesempatan berusaha adil dengan kedua putranya. Sebagai seorang istri, beliau adalah wanita yang sungguh-sungguh melayani dan mengabdi kepada suami. Sebagai seorang oma, beliau adalah oma yang cerdas untuk cucu-cucunya. Sebagai anggota majelis gereja, beliau tetap menempatkan posisinya sebagai hamba yang siap sedia melaksanakan tugasnya.
Ketika pertama berjumpa (sebelum kami menikah), sama sekali tidak tampak usaha nya untuk membuat jarak. Bahkan sebaliknya, sebagai calon mertua beliau sangat care dan bisa menerima saya apa adanya. Rasanya adeeem getoo. Ketakutan, kejaiman, bahkan jarak musnah begitu aje ketika kami ketemu. Langsung klik dan klop. Kaya temen gitu, ngerumpi, belanja, bahkan curhat2an.
Ketika kami menikah, dan beliau sempat tinggal bersama kami ketika kelahiran anak kami yang pertama, tentunya beliau banyak melihat kekurangan saya sebagai menantu. Tapi sama sekali tidak memihak kepada anaknya jika kami berselilisih paham. Bahkan seringkali beliau memberikan pandangan2 yang mendamaikan. Ketika saya tersudut dengan pola pikir suami yang salah, beliau tampil sebagai pembela dengan cara yang lembut dan penuh damai.
Pokoknya jauh deh dari image2 mertua yang seram. Usut punya usut ternyata beliau itu memelihara saat teduh dengan cara yang simpel. Berdoa, baca firman, menghapal ayat dan praktek.
Pantaslah kalau beliau menjadi wanita kecintaan banyak orang, paling tidak : suaminya, anak-anaknya, menanut2nya, juga cucu-cucunya. Pantaslah kalau roh yang lemah lembut itu makin tampak nyata dan membuat kami-kami ini segan untuk membangkang, karena beliau selalu bernaung dalam otoritas Allah. Sebelum bicara, sebelum menasihati, sebelum bertindak, beliau senantiasa menyertakan TUHAN. Tidak mengandalkan kepintaran yang pas-pasan. Tapi sungguh merupakan contoh nyata kehidupan yang mengandalkan Tuhan.
Saya berharap, bisa seperti beliau. Menjadi Istri dengan roh yang lemah lembut dan perkasa. Dan kehidupannya benar-benar menjadi suratan terbuka bagi setiap orang yang mengenalnya.
Mama Dei tetaplah manusia biasa yang masih jauh dari sempurna. Tapi keseriusannya memenuhi panggilan sebagai wanita bijak, cukup memberikan energi dan pengaruh yang positif bagi saya yang (katanya) aktivis berpengaruh... untuk terus menerus melakukan koreksi atas kekurangan karakter saya.
Tuhan Yesus, terima kasih, Kau berikan aku mama mertua yang bisa menjadi alat pengajaranMU menjadi wanita yang Engkau kehendaki. Berkati beliau, supaya terus hidup dalam naungan kasihMU dan tinggal dalam otoritasmu dalam setiap jam dan waktu. Supaya bukan hanya kami2 yang merasakan dampak dari kehadiran Mu atas nya, tapi setiap orang yang dia sentuh boleh semakin mengenal kehendakMU dalam suratanMU yang terbuka
Mama Dei, terima kasih : sudah mau terima saya sebagai menantu, dan mau mengajari saya banyak hal tanpa mama ajari. Doakan saya, supaya saya benar-benar menjadi Kristen seperti mama. Hidup untuk Kristus dimanapun dan apapun panggilan saya
I Petrus 3 : 1-5
1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. 3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, 4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. 5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
With Love,
Farrel's Mom
Jumat, 18 Januari 2008
Malam Pertama
Oh iya, ada kejadian lucu ketika malam pertama yang bisa dia jadikan bahan ledekan untukku. Waktu itu aku kesakitan sekali sampai-sampai memohon kepadanya untuk tidak terburu-buru memperbesar size Mr. P. Belum lagi aku sempat merintih dengan memanggil nama Tuhan ketika rasa sakit itu tak bisa ditundukkan. Wah, kalau ingat itu sebenarnya aku maluuuuuuu banget.
Tak bisa dipungkiri ya, ternyata para pria timur masih mendewakan virginitas. Dan kalo boleh jujur mereka akan memilih untuk menikmati "yang utuh" ketika malam pertama.
Tapi.....aku sering juga terbengong-bengong jika membaca berita survey tentang keprawanan anak-anak sekolah yang sudah banyak terenggut. Atau, tulisan-tulisan yang menceritakan betapa banyaknya anak-anak sekolah yang memilih untuk menjalani kehidupan bebas hingga terjadi kehamilan di luar nikah. Ada lagi kasus video porno yang dibuat di HP oleh pasangan2 yang masih SMU.
Ya Tuhan, apakah mereka tidak merasakan kesakitan yang pertama kali melakukan sehingga tidak menyisakan trauma? Maksudku, sedang kami saja yang melakukan tanpa dibayang-bayangi rasa takut dosa (karena sudah resmi bo) masih harus berjuang melawan trauma rasa sakit setelah di"obrak-abrik"..ini kok anak yang masih belasan tahun sudah banyak yang kebobolan?
Tak adakah keinginan di dalam hati mereka untuk menjadi bangga ketika Malam Pertama mereka nikmati? Tak adakah rasa bersalah atau takut akan masa depan sehingga banyak yang memilih untuk menikmati menu makanan yang belum saatnya mereka santap? Tidakkah kejadian - kejadian itu mengikis keyakinan diri mereka untuk merenda kehidupan di masa yang akan datang?
Harus bagaimana kita-kita sebagai hamba Tuhan menyikapi hal ini? Cukupkah sanksi tanpa pemberkatan nikah? Atau sebenarnya... anak-anak ini butuh pendekatan yang lebih logis? Aku juga tak tahu. tapi aku yakin pilihan hidup mereka menentukan keadaan kejiwaan mereka dalam menghadapi hidupnya. Aku juga yakin bahwasanya mereka juga memiliki penyesalan, hanya saja .. menurut mereka tak guna mengubah gaya hidup, toh sudah terlanjur tidak perawan?
Aku gak tau, tapi seringkali teman2ku yang sudah terlanjur terperosok melakukan hal itu sebelum waktunya mereka mengalami tekanan psikis ketika mereka ingin memulai hidup yang baru dengan pasangan yang baru pula